Desa Terunyan, salah satu desa Bali Aga di kawasan geowisata Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, 

Padahal, Desa Terunyan memiliki potensi besar dalam pengembangan hortikultura, tetapi pemanfaatan lahan produktif baru mencapai 10% dari total 3,6 km² yang tersedia. Lahan di wilayah perbukitan Dusun Bunut dan Banjar Madia, yang memiliki potensi besar untuk ekstensifikasi pertanian, belum dapat dimanfaatkan secara maksimal akibat keterbatasan infrastruktur irigasi dan ketersediaan sumber daya air. Kepala desa Terunyan, I Wayan Arjana (45 tahun) menuturkan, terbatasnya sumber air di bukit Terunyan menyulitkan kelompok tani dalam budi daya tani hortikultural pada lahan kering di bukit Terunyan, sehingga banyak KK miskin, secara ekonomis hanya bergantung pada hasil panen saat musim hujan. Hal yang sama juga disampaikan oleh ketua kelompok Tani Taru Menyan, I Nengah Anto (35 tahun), air hujan yang tertampung pada embung-embung, sering tidak mencukupi, karena penyiraman tanaman hortikultural, disemprot dengan selang air, sehingga banyak air yang terbuang, terserap ke dalam tanah.

Mengatasi permasalahan tersebut, tim PKM Undiksha, yang dketuai oleh I Gede Widayana (36 tahun) mendampingi masyarakat desa Terunyan dalam mengimplementasikan sistem peyiraman menggunakan sprinkle, yang diotomisasi secara digital, sesuai dengan kebutuhan air tanaman hortikultral, khususnya tanaman bawang. Bersama kelompok tani Taru Menyan, dilakukan instalasi jaringan pipa penyiraman sebanyak 70 titik sprinkle, pada luas lahan tanam 20 are. Dalam penjelasaannya, I Gede Widana menjelaskan air yang tertampun di embung air, diangkat dengan pompa 1 HP menggunakan solar cell, kemudian aliran air dijaringan pipa sampai ke sprinkle diatur secara otomatis menggunakan sistem IoT. I Nengah Anto, ketua poktan merasakan dampak penggunan air dengan sprinkle ini menjadi lebih efektif dan efisien, baik dari sisi pertumbuhan tanaman yang hemat air, maupun biaya yang dikeluarkan untuk ongkos penyiraman. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada DPPM, Kemendiktiristek, atas program dan pendanaan program PKM ini, dalam membantu masyarakat untuk mengembangkan dan memodernisasi sistem pertanian bawang di desa Terunyan, imbuhnya.