September 16, 2025
Desa Sidetapa adalah desa Bali Aga yang diproyeksikan Pemerintah kabupaten Buleleng menjadi destinasi agrowisata, karena keunggulan kerajinan bambu, komoditas perkebunan, peternakan, dan keunikan sosio-religi Bali Aga yang dimiliki desa Sidetapa. Pada sektor tani-ternak, mayoritas masyarakat Sidetapa memilih beternak sapi, babi, dan ayam, dikarenakan kehidupan sosio-religi masyarakat. Aktivitas bertani dan beternak terorganisasi dalam kelompok tani-ternak. Sistem beternak-tani dilakukan secara tradisional non-koloni tanpa ada sistem pengolahan limbah, sehingga berdampak buruk pada sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Memelihara ternak ayam menjadi primadona masyarakat Sidetapa. Hampir setiap anggota peternak memelihara ternak ayam, yang didekasikan untuk memenuhi kebutuhan sambung ayam (tajen), upacara agama, dan konsumsi sehari-hari. Pengakuan ketua poktan di desa Sidetapa, Jaya Kadu (59 tahun), “kegiatan beternak ayam masih dipandang sebagai aktivitas sambilan untuk mengisi waktu luang, dan hiburan, sehingga ayam dibiarkan lepas di sekitar pekarangan, dan atau gubuk=gubuk non-permanen, sehingga belum mampu mengangkat perkonomian masyarakat.
Berdasarkan permasalahan ini, Undiksha, Instiki, dan Pemerintah kabupaten Buleleng melaksanakan Program Wilayah (PW), pendanaan tahun 2025 dari Kemendiktiristek di desa Sidetapa untuk mentrasformasi teknologi dan inovasi dalam peternakan ayam dengan sistem koloni berteknologi IoT. Ida Bagus Surya Abadi (42 tahun), dosen Undiksha sebagai ketua pelaksana kegiatan PKW menuturkan, potensi dan budaya masyarakat Sidetapa dalam beternak ayam perlu direvitalisasi berbasis aset untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Langkah inisiasi yang telah disepakati dengan poktan adalah merekonstruksi kandang koloni ayam sebanyak 2(dua) unit kandang koloni, dengan volume 12x3 meter, dengan daya tampung 500 ekor ayam, dan 9x3 meter dengan kapasitas 400 ayam. Kandang ayam juga dilengkapi dengan sistem pakan minum, penerangan, dan suhu yang diotomisasi berteknologi IoT, imbuh Ida Bagus Gede Sarasvananda (30 tahun), sebagai anggota pelaksana PW, pakar IoT dari Instiki. Pada tahap awal, di kandang koloni sudah disemai 400 bibit ayam kampung, sambil menunggu tambahan kiriman bibit selanjutnya. Jaya Kadu, ketua poktan berkomitmen untuk bersama-sama mengoptimalkan peternakan ayam sistem koloni di bawah bimbingan tim dosen pelaksana PW dan mahasiswa, agar bermanfaat dan bernilai guna bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa Sidetapa. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada DPPM, Kemendiktiristek, atas program dan pendanaan ini, dalam membantu masyarakat untuk mengembangkan dan memodernisasi sistem peternakan ayam di desa Sidetapa, imbuhnya.