Filosofi Hari Raya Galungan: Pentingnya Memahami Makna Galungan Bagi Gen Z

Denpasar – Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan besar bagi umat Hindu di Bali, yang melambangkan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (ketidakbenaran). Dirayakan setiap 210 hari berdasarkan kalender Bali, Hari Raya Galungan tidak hanya menjadi momen persembahan dan doa, tetapi juga memiliki filosofi mendalam yang relevan dengan kehidupan modern, termasuk bagi Generasi Z (Gen Z).

Secara filosofi, Hari Raya Galungan adalah simbol kemenangan jiwa manusia dalam melawan nafsu duniawi dan ego yang menyesatkan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan pada berbagai godaan, baik material maupun spiritual, yang dapat membuat kita tersesat dari jalan kebenaran. Galungan mengajarkan tentang pentingnya introspeksi, kembali kepada diri sendiri, dan memperkuat keimanan untuk menghadapi tantangan hidup.

Perayaan ini juga ditandai dengan berbagai ritual seperti persembahan di pura, membuat penjor sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran, serta sembahyang bersama keluarga. Semua ritual ini mengandung nilai harmoni, kebersamaan, dan rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Bagi Generasi Z, yang tumbuh dalam era teknologi dan globalisasi, memahami makna Hari Raya Galungan sangat penting. Generasi ini dikenal dengan kecenderungannya yang serba cepat dan instan, termasuk dalam hal informasi, gaya hidup, dan budaya. Di tengah arus digitalisasi yang kuat, tradisi dan nilai-nilai spiritual seringkali terabaikan. Namun, memahami filosofi Galungan dapat memberikan keseimbangan dalam kehidupan yang serba modern.

Galungan mengajarkan nilai-nilai yang relevan bagi Gen Z, seperti:

  1. Keteguhan dalam Prinsip
    Di era di mana informasi mudah diakses dan sering kali bercampur antara yang benar dan salah, penting bagi generasi muda untuk mampu memilah mana yang benar (dharma) dan mana yang salah (adharma). Galungan mengingatkan mereka untuk selalu berpegang pada prinsip yang benar dan moral yang baik, meski dihadapkan pada godaan dunia modern.
  2. Kebersamaan dan Gotong Royong
    Di tengah individualisme yang sering kali dijumpai di era digital, Galungan menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong. Melalui kegiatan bersama keluarga seperti membuat penjor, sembahyang, dan melakukan persembahan, generasi muda diingatkan akan pentingnya menjaga relasi dengan keluarga dan masyarakat.
  3. Rasa Syukur dan Keseimbangan
    Galungan juga mengajarkan pentingnya rasa syukur atas segala berkah yang diterima. Di tengah kesibukan mengejar pencapaian, materi, dan popularitas, penting bagi Gen Z untuk tetap mengingat bahwa kehidupan yang seimbang—antara material dan spiritual—adalah kunci kebahagiaan sejati.
  4. Menjaga Kearifan Lokal di Era Globalisasi
    Globalisasi memungkinkan Gen Z terpapar pada berbagai budaya dari seluruh dunia. Namun, perayaan Galungan mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal, yang menjadi identitas dan akar budaya Bali. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang Galungan, generasi muda bisa menjadi duta pelestari budaya Bali di tengah dinamika dunia modern.

Memahami makna Galungan memberikan pondasi spiritual yang kuat bagi Gen Z untuk tetap teguh dalam menghadapi tantangan zaman. Tradisi ini bukan hanya tentang ritual atau perayaan semata, tetapi juga sebuah pengingat bahwa kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai moral dan spiritual akan membawa kedamaian dan harmoni.

Dengan demikian, Galungan bukan hanya perayaan bagi umat Hindu di Bali, tetapi juga sebuah filosofi hidup yang relevan bagi semua kalangan, termasuk Gen Z. Memahami dan menghayati makna di balik Hari Raya Galungan dapat membantu generasi muda menemukan jati diri mereka di tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman yang begitu cepat.

Semoga dengan pemahaman yang lebih dalam terhadap filosofi Galungan, generasi muda dapat terus menjaga harmoni dalam kehidupan mereka, menjadi pribadi yang bijak dalam memilih jalan hidup, serta turut melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh leluhur.


Sumber : https://undiknas.ac.id/2024/09/filosofi-hari-raya-galungan-pentingnya-memahami-makna-galungan-bagi-gen-z/#:~:text=Galungan%20mengajarkan%20tentang%20pentingnya%20introspeksi,kemakmuran%2C%20serta%20sembahyang%20bersama%20keluarga. 

News & Events

Dosen Undhira Mengajar di Jade University of Applied Sciences, Jerman

Kebhinekaan Bermasyarakat dalam Hindu

Filosofi Hari Raya Galungan: Pentingnya Memahami Makna Galungan Bagi Gen Z

Tujuan Upacara Ngaben: Ritual Sakral Umat Hindu Bali

Konsep Dasar Beragama Hindu

Website Resmi Pasraman

PPPI (Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia) didirikan secara legal formal yaitu : 1) Akta Notaris No 13 Tanggal 03 Maret 2021, 2) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.AHU-0009535.AH.01.07. TAHUN 2021 (Tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia), 3) Tanda Daftar PPPI No. 1753/DJ.VI/BA.00/1/2022 dan NPWP 65.185.009.1-435.000 Website Resmi Pasraman.

Keanggotaan PPPI (Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia) bersifat Nasional yang terdiri dari Pasraman Hindu seluruh Indonesia yang terdaftar beserta Tenaga Pendidik (Acarya).

Anggota PPPI dapat berasal dari berbagai profesi seperti Seniman, Mahasiswa, Dosen, Guru Agama Hindu yang terdaftar dalam Pasraman Hindu dan juga para Pendidik (Acarya) Pasraman Hindu.

Yang dapat menjadi anggota PPPI (Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia) adalah sebagai berikut:

1. Para Pendidik Keagamaan Hindu di Pasraman formal dan non-formal serta tenaga Kependidikan.

2. Para ahli yang menjalankan pekerjaan Pendidikan Keagamaan Hindu.

3. Mereka yang menjabat pekerjaan di bidang Pendidikan Keagamaan Hindu.

4. Pensiunan sebagaimana dimkasud pada butir (a), (b), (c) yang tidak menyatakan dirinya keluar dari keanggotaan.

5. Para petugas lain yang erat kaitannya dengan tugas Pendidikan formal maupun non-formal.

6. Mereka yang berijazah Pendidikan Agama Hindu serta umum tetapi wajib beragama Hindu yang tidak bekerja di Bidang Pendidikan Agama Hindu.

IDENTITAS PPPI

1. PPPI (Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia).

2. Anggota berasal dari Pasraman Hindu formal dan non-formal yang sudah terdaftar dalam PPPI.

3. Anggota PPPI memberikan kontribusi untuk meningkatkan eksistensi Pasraman, mengembangkan pengetahuan dan keilmuan berlandaskan ajaran agama Hindu.

4. Anggota PPPI diberikan kartu anggota (e-card) sebagai tanda bukti keanggotaan

5. PPPI memiliki logo dan motto sebagai identitas Organisasi

6. PPPI didirikan di Indonesia pada tanggal 03 Maret 2021.

VISI

Membangun Insan Pendidik beserta Tenaga Kependidikan yang cerdas, cakap, terampil, rukun, profesional dan sejahtera serta tanggap pada perkembangan Ilmu dan Teknologi berlandaskan ajaran Agama Hindu.

MISI

1. Meningkatkan pemahaman bidang keilmuan berlandaskan ajaran Agama Hindu.

2. Melaksanakan Bidang keilmuan demi kemajuan pasraman baik formal maupun non-formal  

3. Melaksanakan kegiatan pembinaan Pasraman baik formal maupun non-formal sesuai tugas pokok dan fungsi.

4. Meningkatkan kerukunan antar Pendidik Pasraman formal dan non-formal melalui kegiatan simakrama.

5. Meningkatkan profesionalisme kerja dalam menjalankan Tugas pokok dan fungsi.

6. Meningkatkan kwalitas dan mutu pendidikan kepada para Peserta Didik (Sisya) dari semua jenis dan tingkatan.

7. Meningkatkan Kompetensi Pendidik (Acarya) melalui kegiatan seminar, workshop dan diklat, baik yang dilaksanakan secara internal (dalam) maupun eksternal (luar) dan/atau pihak Pemerintah maupun swasta.

8. Meningkatkan kecerdasan serta kepekaan dan/atau tanggap dalam menghadapi tantangan Global dalam revolusi industry 4.0 dan society 5.0 berlandaskan pada Ilmu dan Teknologi yang berkembang.

TUJUAN

1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Berperan aktif dalam mewujudkan tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan generasi bangsa dan membentuk Sumber Daya Manusia Indonesia seutuhnya yang beririsan dengan tujuan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu Kementrian Agama Republik Indonesia yaitu untuk membentuk Generasi Emas Hindu (2045).

3. Menjaga, memelihara, memperjuangkan serta meningkatkan harkat dan martabat Pendidik serta tenaga kependidikan Pasraman formal dan non-formal dalam berbagai bidang baik Pendidikan Hindu, budaya, sosial, lingkungan dan keilmuan.

4. Meningkatkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab sebagai Pendidik Pasraman baik formal dan non-formal.

5. Menumbuhkan semangat Pendidik Pasraman untuk meningkatkan kompetensi profesinya sebagai Pendidik serta Tenaga Kependidikan di Pasraman sebagai Tenaga Administrasi yang Profesional di bidangnya.

6. Membantu Pendidik Pasraman formal dan non formal untuk memperoleh layanan informasi kegiatan pelaksanaan pendidikan serta pengembangan karir.

7. Meningkatkan intensitas komunikasi dan tukar informasi di antara Pendidik serta Tenaga Kependidikan Pasraman formal dan non formal se-Indonesia.

8. Membantu Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu untuk mensosialisasikan dan/atau mengaplikasikan seluruh kebijakan-kebijakan atau program kerja terkait dengan Pendidikan keagamaan Hindu pada Pasraman formal dan non-formal.

9. Mengembangkan ranah wawasan keilmuan serta inovasi dalam pembelajaran Pendidikan Pasraman dalam revolusi industry 4.0 dan society 5.0.

10. Memfasilitasi komunikasi dengan pihak terkait dalam hal solusi terhadap permasalahan data melalui system baik secara online maupun offline yang ada kaitannya dalam manajemen Pendidikan di Pasraman Hindu secara personal Pendidik dan Tenaga Kependidikannya serta Kelembagaan.

Iuran anggota per tahun dapat ditransfer melalui Rek ......... No. .................  atas nama Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia (PPPI)

Pendaftaran anggota dapat dilakukan dengan mengisi formulir di link website ini Website Resmi Pasraman.