October 07, 2024
Desa Pinggan merupakan salah satu daerah penghasil pertanian bawang merah terbanyak di Kintamani, berada pada ketinggian 900-1300 m di atas permukaan laut dengan curah hujan relatif sedang. Luas wilayah desa Pinggan 150,58 ha dengan populasi 430 KK dan 2538 jiwa. Secara administratif desa Pinggan terbagi atas satu banjar Dinas yaitu Br. Dinas Pinggan. Beriklim tropis dengan suhu rata-rata 23-26 0C dan curah hujan rata-rata 1800 s/d 1887 mm/tahun atau 153 hari kalender. Desa Pinggan terletak di zona Geopark gunung Batur dan danau Batur, sering digunakan untuk wisata dan wedding photo session, karena keindahan panorama yang eksotik. Lahan regosol dengan kandungan C-organik rendah dan tekstur tanah lempung berpasir mendukung budidaya bawang merah dengan bantuan bahan organik. Namun demikian, produksi bawang merah masih bernilai ekonomis rendah, hal ini disebabkan oleh pengolahan pasca panen yang belum optimal. Faktor yang mempengaruhi penjualan bawang merah yaitu pada proses pembersihan dan sortasi. Tingginya biaya dan waktu untuk menyiapkan bawang dengan standar premium diperlukan biaya produksi yang tinggi. Rendahnya pengolahan pasca panen disebabkan karena tidak adanya teknologi tepat guna yang efisien dalam proses pembersihan dan penyotiran bawang merah, seperti dituturkan oleh kelompok tani bawang I Jero Sube (42 tahun).
Dalam rangka meningkatkan kualitas jual bawang merah, Undiksha membantu kelompok tani berupa mesin pengupas dan pensortir bawang merah otomatis melalui program kemitraan masyarakat (PKM), yang dikomandani oleh Prof. Dr. I Gusti Lanang Agung Parwata, S.Pd, M.Pd. Mesin pengupas dan pensortir bawang merah otomatis (MACLARONE) berfungsi membersihkan bawang dan menyortir bawang secara otomatis yang bersifat portable. Rancangan mesin pembersih dan penyortir ini memiliki dua bagian utama yakni tabung atas dan tabung bawah yang dipisahkan oleh plat sorting atas dan bawah. Plat sorting atas berfungsi untuk memisahkan bawang besar dengan ukuran diameter lebih dari 45 mm (bawang premium). Plat sorting bawah berguna untuk menangkap bawang yang lebih kecil berukuran kurang lebih 25 mm (bawang ekonomis). Mesin ini dapat dioperasikan dalam mode basah dan mode kering. Proses pengelupas kulit bawang, dilakukan oleh baling-baling pengaduk yang berputar dengan RPM 25-50 RPM, bawang saling bergesekan satu sama lainnya, sehingga membantu proses pengelupasan kulit bawang merah.
Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan mesin pembersih dan penyortir bawang merah ini, kelompok tani bisa mengurangi biaya upah pembersihan/penyotiran bawang Rp 150.000 per 100 kg bawang. Selain itu, hasil pemrosesan bawang merah dengan mesis pembersih dan penyotir bawang merah, nilai jual ekonomis komoditas bawang ke pasar semakin tinggi, imbuh I Jero Sube. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Universitas Pendidikan Ganesha, atas dukungan program dan pendanaan dalam membantu kapasitas produksi tanaman bawang merah di desa Pinggan melalui program pemberdayaan kepada masyarakat.